Minggu, 28 Oktober 2012

Tentang Imam Ja'far (80 - 148 H/699 - 765 M)

Ja'far Ash-Shadiq adalah Ja'far bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal bin Husein bin Ali bin Abi Thalib suami Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah Muhammad SAW. Beliau dilahirkan pada tanggal 17 Rabiul Awwal 83 Hijriyah / 20 April 702 Masehi (M), dan meninggal pada tanggal 25 Syawal 148 Hijriyah / 13 Desember 765 M. Ibunya bernama Ummu Farwah binti Al-Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar As-Siddiq ra. Pada beliau lah terdapat perpaduan darah Nabi Muhammad SAW dengan Abu Bakar As-Siddiq ra.

Beliau berguru langsung pada Ayahnya -Muhammad Al-Baqir- di sekolah ayahnya, yang banyak melahirkan tokoh-tokoh ulama besar Islam. Ja'far Ash-Shadiq adalah seorang ulama besar dalam banyak bidang Ilmu, seperti Ilmu Filsafat, Tasawuf, Fiqih, Kimia dan Ilmu Kedokteran. Beliau adalah Imam ke enam dari dua belas Imam dalam madzhab Syi'ah Imamiyah. Dikalangan kaum sufi beliau adalah guru dan Syekh yang besar dan dikalangan ahli kimia beliau dianggap sebagai pelopor ilmu kimia. Diantaranya beliau menjadi guru Jabir bin Hayyan ahli kimia dan kedokteran Islam. Dalam Madzhab Syi'ah, Fiqh Ja'fari-lah sebagai Fiqih mereka, karena sebelum Ja'far Ash-Shadiq dan pada masanya tidak ada perselisihan. Perselisihan dan perbedaan pendapat baru muncul setelah masa beliau.

Ahlusunnah berpendapat bahwa Ja'far Ash-Shadiq adalah seorang mujtahid dalam ilmu fiqih, dan dianggap sudah mencapai ke tingkat laduni. dikalangan para syaikh terkemuka Ahlusunnah, beliau juga dianggap sebagai seorang sufi, karena pada dirinya terdapat puncak pengetahuan dan darah Nabi SAW yang suci.

Syahrastani bahwa Ja'far Ash-Shadiq adalah seorang yang berpengetahuan luas dalam agama, mempunyai budi pekerti yang sempurna serta sangat bijaksana, zahid dari keduniaan, jauh dari segala hawa nafsu.


Sumber : Fiqih Lima Madzhab - Muhammad Jawad Mughniyah - (Edisi Lengkap)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar